
gloanna.com – Ketegangan antara India dan Pakistan kembali memanas setelah insiden baku tembak yang terjadi selama empat malam berturut-turut di sepanjang Garis Kontrol (LoC) di wilayah Kashmir yang disengketakan. Insiden ini dipicu oleh serangan teroris pada 22 April di Pahalgam, Kashmir, yang menewaskan 26 wisatawan, sebagian besar warga Hindu. India menuduh kelompok militan yang berbasis di Pakistan sebagai pelaku serangan tersebut, sementara Pakistan membantah keterlibatan dan menyerukan penyelidikan independen.
Latar Belakang Ketegangan
Serangan di Pahalgam diklaim oleh kelompok The Resistance Front (TRF), yang diduga merupakan afiliasi dari Lashkar-e-Taiba, organisasi militan yang berbasis di Pakistan. Namun, TRF kemudian menarik klaim tersebut, menyatakan bahwa akun media sosial mereka diretas. India tetap menuduh Pakistan mendukung kelompok militan tersebut slotmenangrajagacor.com, sementara Pakistan menolak tuduhan tersebut dan menyerukan penyelidikan independen.
Respons Militer dan Diplomatik
Sebagai tanggapan, India melakukan beberapa langkah tegas:
- Mengusir diplomat Pakistan dan menangguhkan visa bagi warga Pakistan.
- Menangguhkan Perjanjian Air Indus tahun 1960, yang mengatur pembagian air sungai antara kedua negara.
- Melakukan operasi militer di Kashmir, termasuk penangkapan lebih dari 500 orang dan penghancuran rumah yang diduga milik militan.
Pakistan merespons dengan:
- Menangguhkan Perjanjian Simla tahun 1972.
- Menutup wilayah udara bagi penerbangan India dan menghentikan perdagangan dengan India.
- Mengusir diplomat India dari Islamabad.
Baku Tembak dan Operasi Militer
Sejak 24 April, terjadi baku tembak antara pasukan India dan Pakistan di berbagai sektor sepanjang LoC. India melaporkan bahwa pasukan Pakistan melakukan penembakan tanpa provokasi, yang dibalas oleh pasukan India.
Di sisi lain, India melancarkan operasi militer di wilayah Kashmir yang dikuasainya, termasuk penghancuran rumah-rumah yang diduga milik militan dan penangkapan ratusan orang.
Reaksi Internasional
Masyarakat internasional menyatakan keprihatinan atas eskalasi ketegangan ini. Amerika Serikat mengutuk serangan di Pahalgam dan mendesak kedua negara untuk mencari solusi damai. Sementara itu, China menyerukan agar India dan Pakistan menahan diri untuk mencegah konflik lebih lanjut.