
gloanna.com – Agresi militer Israel di Palestina telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang mendalam dan eskalasi konflik yang memprihatinkan. Serangan udara dan operasi militer yang dilakukan Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat telah mengakibatkan ribuan korban jiwa dan pengungsian massal penduduk sipil.
Korban Jiwa dan Pengungsian
Sejak dimulainya serangan terbaru, jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai lebih dari 50.000 orang, dengan ribuan lainnya terluka. Serangan udara Israel dalam 24 jam terakhir saja menewaskan 41 orang di seluruh Gaza. Situasi ini memaksa sekitar 90% populasi Gaza untuk mengungsi, menciptakan krisis kemanusiaan yang semakin parah.
Protes Internal dan Ketegangan Politik
Di tengah agresi ini, terjadi protes langka dari warga Palestina di Gaza yang menentang Hamas, kelompok yang menguasai wilayah tersebut About. Ribuan warga turun ke jalan menuntut diakhirinya perang dan meminta Hamas mundur dari kekuasaan. Israel menanggapi dengan mengancam akan merebut lebih banyak wilayah di Gaza jika tuntutan mereka, termasuk pembebasan sandera dan perlucutan senjata Hamas, tidak dipenuhi.
Dampak Kemanusiaan dan Respons Internasional
Blokade yang diberlakukan Israel telah memutus pasokan penting ke Gaza, menyebabkan kekurangan bahan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya. PBB dan organisasi kemanusiaan internasional mengutuk tindakan ini, menyebutnya sebagai pelanggaran hak asasi manusia dan hukum internasional. Meskipun ada upaya mediasi, termasuk dari Mesir yang mengusulkan gencatan senjata yang diterima oleh Hamas, Israel belum memberikan respons positif terhadap inisiatif tersebut.
Kesimpulan
Agresi Israel di Palestina telah memperburuk situasi kemanusiaan dan meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut. Diperlukan upaya diplomatik yang intensif dan tekanan internasional untuk menghentikan kekerasan, melindungi warga sipil, dan mencari solusi damai yang adil bagi semua pihak yang terlibat.